Dalam sejarah Dusun Tojan
dipaparkan bahwa pada waktu jaman kerajaan di Bali, di mana masing-masing raja
mempuyai pasukan atau prajurit-prajurit kerajaan di gelgel ditempatkan orang
orang handalan raja yang berlokasi disebelah barat Sungai Haa (Toya Haa) dan
merupakan orang-orang pilihan yang mempunyai jiwa kepahlawanan serta memiliki
sikap berani mati (Metoh Jiwa). Prajurit-prajurit ini senantiasa disiagakan
siap menerima perintah raja untuk berperang atau bertempur mati-matian untuk
membela raja, mereka menyatukan diri untuk Metoh Jani, artinya mempertaruhkan
jiwa membela raja.
Dari kata Metoh jani ini secara
langsung disebabkan pula wilayah bermukimnya para prajurit dan dari kata
tohjani inilah menjadi sebutan Tohjan dan untuk mempersingkat atau mempermudah
ucapan disebut Tojan. Jadi Desa Tojan klungkung tidak pernah terlepas kaitannya
dengan Dusun Tojan di Pering Blahbatuh, karena Dusun Tojan berasal dari
pengiring Arya Jelantik Kesah (pergi dari Gelgel) Didalam perjalanan dari
gelgel ke Tojan yang diikuti oleh bala tentara/ prajurit maka sampai di Tojan
klungkung setelah bala prajurit melihat d kebun tebu ada burung perkutut,
disana menurut perkiraaan prajurit tidak mungkin lewat ke Tojan terbukti burung
perkutut masih ada diatas tebu, sehingga Tojan yang ada di klungkung karena
dipandang sangat berjasa, makan dipindahkan ke Tojan Pering, Blahbatuh asal
mulanya Arya Jelantik.
0 komentar:
Posting Komentar